Friday, February 21, 2014

Sangkuriang Cerita Rakyat Tatar Sunda


Hai,,ketemu lagi neh sama aku,,kali ini akan menceritakan tentang legenda  Sangkuriang Cerita Rakyat Sunda yang berasal dari Daerah Jawa Barat,,selamat membaca ya,,,


Sangkuriang adalah legenda yang berasal dari Tatar Sunda Legenda tersebut berkisah tentang terbentuknya Gunung Tangkuban Parahu dan beberapa gunung yang mengelilingi Kota Bandung.
Konon, di kahyangan ada sepasang dewa dewi yang melakukan kesalahan sehingga keduanya dihukum oleh Sang Hyang Tunggal turun ke bumi dan dikutuk menjadi hewan. Sang dewa dikutuk menjadi anjing dengan nama Si Tumang dan sang dewi dikutuk menjadi babi hutan dengan nama Wayung Hyang.


Suatu hari babi hutan itu kehausan dan meminum air yang ditemukannya di hutan dalam sebuah batok kelapa. Ia tak tahu kalau air itu sebenarnya air seni Raja Sungging Perbangka yang kebelet waktu berburu di hutan. Ajaibnya, babi itu pun hamil dan melahirkan seorang bayi perempuan yang cantik. Namun, Wayung Hyang meninggalkan bayi cantik ini di tengah hutan yang kemudian ditemukan oleh sang raja, tanpa ia ketahui bahwa bayi tersebut adalah anaknya.


Akhirnya, sang Raja membawa bayi cantik ini ke keraton untuk dibesarkan. Bayi tersebut diberi nama Dayang Sumbi alias Rarasati. Dayang Sumbi tumbuh menjadi gadis yang sangat cantik sehingga banyak pria yang ingin meminangnya. Namun, Dayang Sumbi tidak tertarik pada semua pinangan tersebut hingga terjadi peperangan karena berebut ingin mendapatkan Dayang Sumbi.
Dayang Sumbi pun kemudian meminta kepada sang Ayah untuk pergi mengasingkan diri ke sebuah bukit dengan ditemani seekor anjing jantan, yaitu si Tumang. Selama pengasingannya, ia mengisi waktu dengan menenun. Satu waktu, saat Dayang Sumbi sedang asyik menenun di atas bale-bale, torak yang digunakannya jatuh ke bawah. Karena ia merasa malas untuk mengambilnya, ia hanya berkata “Siapa saja yang bisa mengambilkan torak itu, bila laki-laki akan saya jadikan suami, dan bila perempuan akan saya jadikan saudara”.





Di luar dugaan ternyata yang mengambilkan torak itu adalah Si Tumang. Dayang Sumbi pun harus memenuhi janjinya dan menikah dengan Si Tumang yang sebenarnya ia adalah seorang dewa yang tampan dan gagah. Raja yang mendengarnya merasa malu hingga Dayang Sumbi kembali diasingkan ke hutan untuk hidup hanya ditemani si Tumang.


Namun, pada malam bulan purnama, Dayang Sumbi terkejut karena si Tumang berubah ke wujud aslinya. Ia sempat tak percaya dan menganggap itu hanyalah mimpi sampai akhirnya Dayang Sumbi hamil dan melahirkan seorang anak laki-laki yang tampan. Mereka memberi nama anak laki-laki itu Sangkuriang. Maka, ia pun tumbuh menjadi laki-laki tampan dan kuat.


Suatu hari, Dayang Sumbi yang sedang ingin makan hati menjangan (kijang) menyuruh Sangkuriang untuk berburu sambil ditemani Si Tumang. Tapi setelah sekian lama pergi ke hutan, ia tak menemukan satu hewan pun. Sampai akhirnya ia melihat seekor babi hutan yang sedang lari, ia pun menyuruh Si Tumang untuk mengejarnya. Namun Si Tumang hanya diam saat melihat babi hutan tersebut, karena ia tahu babi hutan itu adalah Wayung Hyang yang sebenarnya nenek dari Sangkuriang. Kesal melihat Si Tumang yang diam saja, Sangkuriang pun menakut-nakuti Si Tumang dengan panahnya, tapi ternyata anak panah itu terlepas dan mengenai Si Tumang.


Sangkuriang yang kebingungan dan belum dapat hewan buruan, langsung menyembelih Si Tumang dengan mengambil hatinya untuk diberikan ke ibunya. Dayang Sumbi sangat senang bisa makan hati hasil buruan anaknya. Tapi setelah mengetahui hati yang dimakannya ialah hati Si Tumang, ia sangat marah karena sebenarnya si Tumang adalah ayah Sangkuriang. Saking marahnya ia memukul Sangkuriang dengan sendok yang terbuat dari tempurung kelapa sampai kepala Sangkuriang terluka dan berdarah.


Sangkuriang yang tidak mengetahui kalau Tumang adalah ayahnya, ketakutan melihat sang ibu marah besar. Sangkuriang pun pergi meninggalkan rumah dan tak kembali pulang ke rumah. Dayang Sumbi merasa bersalah telah membuat anaknya pergi dari rumah. Ia hanya bisa berdoa kepada Sang Hyang Tunggal untuk dipertemukan kembali dengan anak semata wayangnya.
Setelah pergi meninggalkan rumahnya, Sangkuriang sendiri pergi mengembara sambil berguru pada banyak petapa sakti, sehingga kini ia menjadi pemuda yang kuat, sakti dan gagah perkasa. Setelah beberapa lama mengembara ke berbagai tempat, tanpa Sangkuriang sadari, ia tiba di tempat Dayang Sumbi, tempat di mana ia dibesarkan Sangkuriang Cerita Rakyat Sunda.


Di sana ia bertemu dengan putri cantik yang tanpa ia ketahui bahwa putri tersebut adalah ibu kandungnya, Dayang Sumbi. Kecantikan Dayang Sumbi didapatkan dari hasil tapanya selama ia ditinggal Sangkuriang. Selama itu pun, Dayang Sumbi hanya memakan tanaman mentah sehingga ia terlihat awet muda.


Mulanya, Dayang Sumbi juga tidak menyadari bahwa kstaria tampan tersebut adalah anaknya yang selama ini pergi meninggalkannya. Kemudian, keduanya saling jatuh cinta.
Suatu hari, Sangkuriang yang tengah bersandar mesra dan Dayang Sumbi yang sedang menyisir rambut Sangkuriang melihat sebuah bekas luka di kepala Sangkuriang. Ketika itu juga, Dayang Sumbi teringat akan kejadian silam saat ia memukul kepala Sangkuriang dengan sendok. Setelah ia mengetahui bahwa ternyata Sangkuriang adalah anak kandungnya, maka Dayang Sumbi segera memberi tahu kebenarannya.


Namun, meski sudah diberitahu oleh Dayang Sumbi, Sangkuriang tetap memaksa untuk menikahinya. Dengan sekuat Dayang Sumbi berusaha menolaknya, maka ia pun memberikan sebuah syarat pinangan yang tak mungkin dipenuhi. Ia menyuruh Sangkuriang untuk membuat perahu dan telaga (danau) dengan membendung sungai Citarum dalam waktu satu malam. Sangkuriang yang terlanjur telah jatuh cinta pada ibunya itu langsung menyanggupi dan mengerjakan permintaan itu dengan bantuan sahabat-sahabat jin-nya.






Sangkuriang kemudian membuat perahu dari sebuah pohon yang tumbuh di timur, yang menurut banyak orang tunggul dari pohon itu kini menjadi Gunung Bukit Tanggul. Sedangkan ranting pohon yang ditumpuknya di sebelah barat itu menjadi Gunung Burangrang. Karena dibantu makhluk halus, Sangkuriang hampir menyelesaikan semuanya. Tapi, Dayang Sumbi yang tidak ingin menikah dengan anaknya terus berdoa pada Sang Hyang Tunggal agar Sangkuriang tak bisa menyelesaikannya.


Dayang Sumbi pun mengibaskan kain boeh raring hasil tenunannya, dan seketika kain putih itu bercahaya seperti fajar yang terbit dari timur. Jin yang membantu Sangkuriang mengira bahwa hari telah mulai pagi dan mereka pergi






ketakutan. Sangkuriang yang kesal karena hampir menyelesaikan semuanya itu langsung menjebol bendungan danau yang berada di Sanghyang Tikoro, sumbat danau itu ia lemparkan ke arah timur dan kini menjadi Gunung Manglayang. Perahunya sendiri yang telah dibuat itu ditendangnya ke arah utara dan kini menjadi Gunung Tangkuban Parahu.


Terlepas dari benar atau tidaknya kisah tersebut, Gunung Tangkuban Parahu telah menjadi primadona Kota Bandung. Banyak orang yang berkunjung ke tempat ini untuk mengabadikan keindahannya.
Itulah cerita legenda Sangkuriang Cerita Rakyat Tatar Sunda yang coba saya kutip dari berbagai sumber dan saya shahe di www.blogkutien85.blogspot.com

Tags
Cerita Sangkuriang
Sangkuriang Kabeurangan
Dongeng Sunda
Cerita Rakyat Dari Jabar
Cerita Tatar Sunda

Wednesday, February 19, 2014

Nenek Penjual Sapu

hai hai haaii,,,sobat2,,agan2 skalian,,heee mw cerita dulu yaaa,,,,


Seorang teman menceritakan kekagumannya pada seorang nenek penjual sapu yang mangkal di depan Pasar Godean, Sleman, Yogyakarta. Ketika itu hari Minggu, saat dia dan keluarganya hendak pulang usai silaturahim bersama kerabat, mereka melewati Pasar Godean.

Ibu dan teman saya tergoda membeli ayam goreng di depan pasar untuk sajian makan malam. Kebetulan hari mulai gelap. Di samping warung ayam goreng tersebut ada seorang nenek berpakaian lusuh bak pengemis, duduk bersimpuh tanpa alas, sambil merangkul tiga ikat sapu ijuk. Keadaannya terlihat payah, lemah, dan tak berdaya. Setelah membayar ayam goreng, ibu teman saya bermaksud memberi Rp. 1000,- (tahun 2004) karena iba dan menganggap nenek tadi pengemis. Saat menyodorkan lembaran uang tadi, tidak diduga si nenek malah menunduk kecewa dan menggeleng pelan. Sekali lagi diberi uang, sekali lagi nenek itu menolak.
Penjual ayam goreng yang kebetulan melihat kejadian itu kemudian menjelaskan bahwa nenek itu bukanlah pengemis, melainkan penjual sapu ijuk. Paham akan maksud keberadaan sang nenek yang sebenarnya, ibu teman saya akhirnya memutuskan membeli tiga sapunya yang berharga Rp. 1.500,- per ikat. Meskipun ijuknya jarang-jarang dan tidak bagus, ikatannya pun longgar.
Menerima uang Rp. 5.000,- si nenek penjual sapu itu tampak ngedumel sendiri. Ternyata dia tidak punya uang kembalian/
"Ambil saja uang kembaliannya,", kata ibu teman saya. Namun, si nenek ngotot untuk mencari ang kembalian Rp. 500,-. Dia lalu bangkit dan dengan susah payah menukar uang di warung terdekat.

Ibu teman saya terpaku melihat polah sang nenek. Sesampainya di mbil, ia masih terus berpikir, bagaimana mungkin di zaman sekarang masih ada orang yang begitu jujur, mandiri, dan mempunyai harga diri yang begitu tinggi.

Ngomong-ngomong, Anda pernah bertemu dengan orang yang serupa dengan nenek penjual sapu ini? Boleh dibagi ceritanya untuk kita semua :)dan temukan cerita inspirasi lainnya hanya diwww.blogkutien1985.blogspot.com tak lupa saya pun mengucapkan banyak-banyak terimakasih atas kunjungannya, semoga bermanfaat.

Monday, February 17, 2014

Bagaimana mendidik anak


Bagaimana mendidik anak
Jika anak dibesarkan dengan celaan, ia belajar memaki
Jika anak dibesarkan dengan permusuhan, ia belajar berkelahi
Jika anak dibesarkan dengan ketakutan, ia belajar gelisah
Jika anak dibesarkan dengan rasa iba, ia belajar menyesali diri
Jika anak dibesarkan dengan olok-olok, ia belajar rendah diri
Jika anak dibesarkan dengan iri hati, ia belajar kedengkian
Jika anak dibesarkan dengan dipermalukan, ia belajar merasa bersalah
Jika anak dibesarkan dengan dorongan, ia belajar percaya diri
Jika anak dibesarkan dengan toleransi, ia belajar menahan diri
Jika anak dibesarkan dengan pujian, ia belajar menghargai
Jika anak dibesarkan dengan penerimaan, ia belajar mencintai
Jika anak dibesarkan dengan dukungan, ia belajar menyenangi diri
Jika anak dibesarkan dengan pengakuan, ia belajar mengenali tujuan
Jika anak dibesarkan dengan rasa berbagi, ia belajar kedermawanan
Jika anak dibesarkan dengan kejujuran dan keterbukaan, ia belajar kebenaran dan keadilan
Jika anak dibesarkan dengan rasa aman, ia belajar menaruh kepercayaan
Jika anak dibesarkan dengan persahabatan, ia belajar menemukan cinta dalam kehidupan
Jika anak dibesarkan dengan ketentraman, ia belajar berdamai dengan pikiran
(repost from: Dorothy Law Nolte)

Sang miliader

Sang Miliader,,

Itulah kalimat yang kudengar dari ibu dan nenekku ketika mereka bercerita, entah kenapa beliau sering menceritakan kisah ini kepada aku.
singkat cerita, tampaknya orang tersebut berasal dari dareah jawa tengah atau entah dari jawa timur. karena kalo dilihat dari nama sapaanya sebutlah masduki. aku pun gak tau mas itu apakah panggilanya ataukah nama pendeknya.

Dahulu masduki itu cuma seorang pemulung, yang memunguti sampah ke kampung-kampung kami dengan membawa sebuah gerobak dorong yang suka dia simpan dipinggir jalan lalu orang berkeliling ke belakang-belakang rumah warga yang disangka menurut dia bakal banyak sampah-sampah yang warga buang lewat pintu belakang.

Sehari-hari masduki dia habiskan waktu untuk memunguti sampah untuk disetorkan ketempat limbah yang bisa menerima hasil pungutanya tersebut. seorang istri yang kesehariannya mengajar ngaji anak-anak sekitar selalu setia sampai masduki pulang kerumah dengan membawa uang hasil penjualan sampah hasil pungutanya tersebut.

Ya,,dari situ lah aku pun melihat betapa besarnya kuasa Allah,,dia senantiasa mengganti keringat yang telah ikhlas,,tak ada yang dapat menyangka seorang masduki yang profesinya hanya sebagai pemungut sampah akhirnya bisa menjadi sang miliader.

 

 

Itulah kuasa Allah, dia akan melipat gandakan hasil kerja keras dari seorang hambanya yang dilakukan dengan penuh keikhlasan. semua itu adalah rencana allah, dialah yang maha mengetahui , dialah yang maha menentukan.

Berkat kesabaran dari seorang istrinya yang tidak pernah mengeluh dengan berapapun penghasilan suaminya, berkat kerja keras masduki yang tanpa rasa minder dan malu walaupun hanya ber profesi sebagai tukang pemungut sampah. karena masduki yakin dan percaya bahwa yang dilakukannya itu adalah pekerjaan halal dan tidak merugikan orang lain.

Kesabaran istri dan kegigihan masduki dalam mencari nafkah untuk menghidupi keluarganya, akhinya diberikan pencerahan oleh allah swt. allah memberikan jalan kepada masduki untuk mengembangkan bisnisnya, mencerahkan fikirannya,allah lah yang telah menunjukan segalanya. masduki pun dipertemukan dengan sang miliader lainnya yakni seorang pebisnis pendaurulangan limbah-limbah, masduki pun allah pertemukan dengan bos-bos besar yang ingin mengajaknya berbisnis limbah,sehingga masduki bisa hidup seperti sekarang,kehidupan yang didambakan oleh semua orang,bisa membangun pesantren, bisa menyantuni anak yatim, dan rukun islam yang kelima pun telah ia tunaikan dan itu semua adalah kehendak allah karena tak ada yang tau kapan allah akan memberikan kita rizki kemana allah akan menunjukan kita jalan menuju kesuksesan, itu semua hanya allah yang tau.

 

 

 

Sebagai manusia yang beriman, hendaknya kita percaya bahwa allah itu maha adil, allah itu maha mengetahui segalanya, allah lah yang maha menunjukan ke arah yang baik. maka dari itu hendaknya kita selalu berdoalah kepada allah, berserah diri, berdoalah agar kita senantiasa diberikan kesabaran dan keikhlasan.

Pelajaran yang kita peroleh dari cerita masduki diatas adalah kita lahir kedunia ini sudah dengan takdir kita masing-masing, kita sebagai mahluk ciptaannya dilahirkan keduniapun sudah sangat begitu bersyukur, sementara usia yang panjang dan kehidupan yang berkecukupan , itu semua adalah bonus dari allah untuk umatnya. maka dari itu marilah kita selalu memohon rahmat dan hidayah kepada allah agar kehidupan kita senantiasa selalu diberikan kemudahan dan selalu bersyukur atas rahmatnya agar rizki yang kita peroleh pun bisa bermanfaat untuk kita dan seluruh keluarga kita.

Sepenggal kisah sang miliader diatas semoga dapatmenjadi inspirasi yang bermanfaat untuk kita semua dan dapat kita jadiah sebagai acuan dalam penyemangat dalam kehidupan kita. Tak lupa saya juga mengucapkan banyak terimakasih atas kunjungannya kewww.blogkutien1985.blogspot.com dan jangan lupa tetap ikuti cerita kami berikutnya.

Sunday, February 16, 2014

Keajaiban Bershlawat Karena Alloh

Keajaiban bershalawat Karena Alloh,,
 
Dalam kehidupan berumah tangga, memiliki keturunan adalah hal yang sangat diimpikan oleh semua orang, selain dari merupakan suatu pembuktian bahwa mereka telah diberikan kepercayaan oleh sang khalik, disamping itupun merupakan nilai plus dalam beribadah, karena sebagai orangtua akan sangat mengharapkan doa dari keturunannya.

Pada sebuah keluarga, sebutlah keluarga bpk'Abdul yang mana ia memiliki 4 orang anak, harapan semua orangtua adalah melihat dan menyaksikan kturunannya hidup rukun, bahagia da tentunya bisa terlihat seperti yang dihrapkan.

Keluarga bpk'abdul yang sepintas terlihat begitu harmonis, terlihat seakan sempurna ini pun ternyata tidak sesempurna yang orang bayangkan. Allah itu maha adil, seperti halnya roda berputar, kehidupan pun tidak akan selamanya berjalan baik. begitupun yang terjadi pada keluarga bpk'abdul.

Dari keempat orang anak yang ia miliki, terlihat betapa bangganya ia menyaksikan kehidupan kedua putrinya yang satu dipersunting oleh seorang perwira polisi dan yang satunya pun dipersunting oleh seorang pengusaha yang kaya, lalu satu-satunya anak lelakinya pun telah menyelesaikan pendidikanya di akdemi kepolisian dan kemudian mempersunting wanita yang sederajat dengannya.

Dari keempat anak yang dimiliki oleh bpk'abdul, terdapat satu anak perempuan sulungnya yang rupanya kehidupannya belum seberuntung adik-adiknya. sebutlah Mira, nama dari anak sulung bpk'abdul. mira yang lebih dulu menikah dibanding adik-adiknya beberapa kali mengalami kegagalan dalam beumah tangga,beberapa lelaki yang pernah menikahinya rupanya belumlah sesuai dengan apa yang dia harapkan.

Kehidupannya yang terlihat berbeda jauh dengan kondisi kehidupan adik-adiknya sekarang membuat pak abdul sebagai orangtua ikut gelisah memikirkan nasib kedepan putri sulungnya tersebut.

Sebagai orangtua yang tidak bisa melihat kemurungan putri sulungnya tersebut, disamping memanjatkan doa kepada Allah swt, pak abdul pun berulangkali mencarikan pasangan pilihannya untuk diperkenalkan dengan mira putri sulungnya. namun, berkali-kali cara tersebut tidak berhasil. pak abdul yang merupakan keturunan dari seorang kyai, akhirnya menyarankan kepada putri sulungnya untuk coba bershalawat dan terus bershalawat hingga ribuan kali dan mengingatkan tentang beberapa keajaiban bershalawat karena Alloh, karena insyaallah begitu banyak keajaiban-keajaiban yang terjadi setelah melanggengkan shalawat.

 

 

Dengan berkali-kali sang bapak menyarankan hal tersebut kepada putrinya, akhirnya sang putri pun menuruti apa yang disarankan oleh bapaknya tersebut karena itu bukanlah perintah yang menyesatkan melainkan perintah yang baik.
ribuan shalawat pun akhirnya mira panjatkan dengan ikhlas karena Allah ta'ala,,

 

 

Setelah sekian lama mira pun menanyakan hal tersebut kepada bapaknya, "pak? apakah shlawatku itu diterima dan didengar oleh Allah swt?" dengan muka murung mira menanyakan hal tersebut kepada bapaknya. bapaknya pun mnjawab, "Insaallah nak, Allah itu maha mendengar" bpknya pun menjawab sambil tersenyum.

Beberapa waktu pun Mira lalui dengan penuh kesabaran dan istiqhamah,,

 

Subhanallah,,Maha Besar Allah,,merupakan suatu keajaiban bershalawat karena Alloh,,disela-sela penantian mira pun akhirnya banyak hal kebaikan-kebaikan yang mira rasakan, dimulai dari banyaknya tawaran-tawaran pekerjaan dari perusaan-perusahaan yang dulu sangat ia harapkan sampai salahsatu harapan dipersunting oleh orang yang berkecukupan pun selalu terlihat mudah.

Karena begitu banyaknya kebaikan-kebaikan yang mira dapatkan, mira pun tidak gelap mata, dia tetap konsisten dengan apa yang ada dalam fikiranya, yang sebenarnya ada dalam keinginannya, dalam doanya. Akhinya, mira pun sangat bersyukur yg begitu luar biasa kepada Allah swt, akhirnya mira pun dipertemukan dengan seorang yang ingin mempersuntingnya, dan mira pun menginginkannya.

Akhinya mira pun bisa hidup berbahagia bersama keluarga barunya , selalu bersyukur mira kepada allah swt atas apa yang telah ia raih saat ini. karena kini, mira pun sudah bisa hidup sesuai dengan yang orangtuanya harapkan.
kebesaran Allah lah yang dapat merubah kehidupan suatu kaumNya. Mungkin itulah yang disebut dengan keajaiban bershalawat karena Alloh.

Bershalawatlah karena Allah karena Allah lah yang memiliki kehendak dan Allah lah yang dapat menjadikan segala sesuatu yang tidak mungkin akan menjadi mungkin.

Demikianlah sepenggal kisah tentang keajaiban bershalawat karena Alloh. Terimakasih yang sebesar-besarnya atas kunjungan anda di blog kami ini. Semoga bermanfaat dan dapat menjadi inspirasi kita semua. sampai ketemu lagi dilain cerita hanya diwww.blogkutien1985.blogspot.com




Berfikir Positif

Ini adalah cerita tentang pentingnya berfikir positif dalam menyikapi suatu masalah

Suatu ketika ada seorang anak perempuan yang mengeluh pada ibunya bahwa hidupnya sangat susah dan dia tidak tahu bagaimna cara menghdapinya.ia merasa lelah menghadapi kesulitan hidup yang dijalaninya,tampaknya masalah selalu datang bertubi tubi,selesai masalah yang satu datang masalah yang lain,wlupun realita kehidupan itu memang lah jelas adanya.

Seorang ibu yang bekerja sehari-harinya adalah seorang ibu rumahtangga,lekas mengajak putrinya tersebut kedapur dan ibu tersebut pun menunjukan hal yang sama sekali tak diduga oleh putrinya tersebut.

Agar putrinya tersebut segera bisa berfikir positif maka, ditunjukanlah kepada putrinya satu buah kentang, satu butir telur, dan satu sendok kopi,,sang anak pun bertanya,"buat apa ini semua bu?"sambil tersenyum sang ibu pun tetap melanjutkan apa yang ada difikiranya saat itu, ia pun mengambilnya 3 buah panci yang kemudian masing-masing diisi air dan ia pun memasukan masing-masing panci tersebut sebuah kentang pada panci pertama, telur pada panci kedua dan kopi pada panci ketiga lalu beliau memasaknya tidak lebih dari 30 menit.

Setelah selang 30 menit sang ibu pun menyuruh putrinya itu mengangkat kentang, telur dan kopi tersebut dan meletakannya pada 3 tempat yang berbeda.

Sekian waktu yang berselang tampak terlihat wajah dari putrinya tersebut masih bertanya-tanya dan terlihat sedikit kesal melihat apa sebenarnya yang akan dilakukan ibunya tersebut dan artinya masih belum bisa berfikir positif tentang apa yang telah menimpanya itu. namun, tak lama kemudian sang ibu pun mulai menjelaskan apa sebenarnya yang ia maksudkan terhadap putrinya tersebut.

Dengan nada pelan sang ibu pun memulai pnjelasannya, "Nak,,dengarkan ibu,," putrinya pun tersenyum mencoba menghargai sang ibu, dan ibunya pun melanjutkan pnjelasannya, "sekarang coba kamu perhatikan " sambil ibu tersebut menunjuk pada kentang, telur, dan kopi yang sudah direbus tadi.

Sang ibu berusaha menjelaskan bahwa " ketiga benda ini memiliki karakter sama-sama rapuh jika menghadapi air panas". "dan sama-sama akan mengalami perubahan setelah dihadapkan pada air panas, namun ketiga benda ini masing-masing mengalami reaksi yang berbeda setelahnya" .

 "sebuah kentang yang memiliki tekstur keras dan padat sebelum dipanaskan , namun akan berubah menjadi lunak stelah dipanaskan, telur yang memiliki tekstur cairan didalam dan hanya memiliki selaput kulit luar yang cepat rapuh jika terkena benda keras, namun setelah dipanaskan telur tsb akan berubah menjadi keras.

Sedangkan kopi yang memliki tekstur lembut dan akan terbang berhamburan jika tertiup angin sebelum dilarutkan kedalam air, namun setelah dilarutkan kedalam air, maka kopi tersebut akan bisa merubah warna air yang putih menjadi hitam dan menghasilkan aroma yang khas".

Maka, dengan ketiga penjelasan tersebut sang ibu pun telah memberikan pengetahuan kepada putrinya, bahwasanya realita kehidupan itu beragam dan masalah bisa menghampiri siapapun tanpa pandang bulu, namun tergantung kepada masing-masing individu bisa atau tidaknya menyikapi masalah yang ada sehingga menjadi hal yang lebih berarti.

Sebuah pelajaran berharga bahwasanya masalah sebesar apapun alangkah lebihbaiknya jika diselesaikan dengan cara berfikir positif dan meyakini bahwa masalah yang kita hadapi itu masih ada didalam batas kemampuan kita.

Terimakasih atas kunjungannya dan semoga bermanfaat. Sampai ketemu lagi pada cerita berikutnya hanya diwww.blogkutien1985.blogspot.com